Pencurian Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Diduga sejumlah oknum pengelola kebun binatang dan petugas keamanan seperti Militer dan Polisi juga terlibat didalamnya.
Hal ini sesuai dengan beberapa dokumen yang ditemukan dari seorang bernama Wardi, yang baru-baru ini tertangkap aparat kepolisian di Jambi. Jelas terlihat bahwa keterlibatan para oknum petugas pengelola kebun binatang dan pihak keamanan memiliki peran yang sangat besar dalam membantu Wardi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kebun binatang Gianyar, Bali memutuskan untuk memasang microchip pada 2 ekor harimau sumatera yang berada di kebun binatang tersebut. Diharapkan alat itu dapat membantu memonitor keberadaan kedua Harimau Sumatera tersebut.
Sementara itu Pihak Departemen Kehutanan berjanji untuk menyelidiki keterlibatan oknum-oknum petugas tersebut. Hal yang terasa menggelikan dimana mereka seolah-olah terkejut akan fakta ini walaupun banyak kalangan yang menganggap bahwa mereka juga pasti terlibat.
Saya sebagai Pemerhati Harimau Sumatera merasa sangat pesimis dengan jawaban pihak Departemen Kehutanan tersebut, bagaimana dengan anda?.
Saya hanya berharap bahwa uang tidak dapat membeli kebebasan Harimau Sumatra tersebut. Biarkan mereka hidup tanpa harus merasa terancam oleh keberadaan kita sebagai "The real predator". (DD)